Skip to main content

Sebuah Resensi "Pergi"



sumber: bukurepublika.id

Judul        : Pergi
Penulis     : Tere Liye
Penerbit   : Republika Penerbit
Halaman  : 459 Halaman
Cover       : Soft cover
Cetakan 1, April 2018

Sinopsis:
Sebuah kisah tentang menemukan tujuan, kemana hendak pergi, melalui kenangan demi kenangan masa lalu, pertarungan hidup-mati, untuk memutuskan kemana langkah kaki akan dibawa pergi.

Isi Cerita:
     Mengisahkan tentang Bujang alias Agam Samad alias Si Babi Hutan dalam menentukan akan dibawa ke mana nasib Keluarga Tong (salah satu dari delapan penguasa shadow economy) sepeninggal Tauke Besar dan setelah kestabilan dunia diguncang oleh penguasa shadow economy lainnya. Sesuai dengan judulnya yakni "Pergi", dikisahkan pula bagaimana Bujang menentukan jalan hidupnya sendiri setelah Mamak dan Bapaknya meninggal. Perlu diingat bahwa sebagian besar cerita yang ada dalam sekuel ini sangat berkaitan dengan novel sebelumnya yang berjudul "Pulang". Jadi, disarankan untuk baca terlebih dahulu kisah Bujang di novel "Pulang" ya. 

     Tidak hanya "Pulang", hadirnya Thomas (tokoh di novel "Negeri Para Bedebah" dan "Negeri di Ujung Tanduk" sebagai cameo dalam novel "Pergi" halaman 213-215 menjadi daya tarik tersendiri lantaran perlu untuk memahami kembali tentang sosok Thomas di novel yang berbeda. Alangkah lebih baik jika sebelum membaca novel "Pergi", bacaan beberapa novel seperti "Pulang", "Negeri Para Bedebah" dan "Negeri di Ujung Tanduk" agar dapat dituntaskan terlebih dahulu. Di sisi lain, Tere Liye juga menyajikan konflik baru di keluarga Bujang mengenai masa lalu Mamak dan utamanya masa lalu Bapak Bujang (Samad) yang selama ini tidak diketahui Bujang. Masa lalu ini akan terungkap di bab tengah sampai akhir dalam novel "Pergi".

Penulis dituntut untuk memberikan alur cerita yang sukar ditebak. Hal ini terjawab kembali pada novel "Pergi". Akhir cerita yang tidak disangka-sangka seperti sikap Bujang dalam mengambil keputusan untuk masa depan Keluarga Tong serta rahasia Bapak Bujang yang akhirnya terungkap (bagian ini termasuk akhir yang sedih). Tentu saja Tere Liye berhasil membuat pembaca setianya merasakan adrenalin meningkat, terlebih saat adegan laga yang senantiasa hadir sejak novel "Pulang" turut disajikan dalam sekuel ini. 

Sasaran Pembaca:
     Ada beragam kategori pembaca setia novel karangan Tere Liye, maka untuk sekuel novel "Pulang" ini bisa dinikmati oleh kalangan di atas usia 15 Tahun hingga dewasa. Hal ini telah tertera pada bagian belakang novel (tepatnya di atas kode batang atau barcode). Mengapa demikian? Kisah fiksi ini banyak membahas mengenai teori perekonomian dunia. Terlebih tentang sisi lain atau dunia hitam dan putih sistem perekonomian di dunia. Sehingga perlu pemahaman yang lebih dalam membaca sekuel ini.

Sampul Novel Pergi dan Pulang:
     Sedikit kaget terkejut saat awalnya saya mengira novel "Pulang" yang hadir dalam ilustrasi sampul yang berbeda ini merupakan novel yang berbeda dengan novel Pulang yang pernah saya baca sebelumnya. Ternyata untuk melengkapi keterkaitan antara novel "Pulang" dan "Pergi", dibuatlah sampul baru dengan ilustrasi serupa namun dengan warna yang berbeda.

Rating:
    Saya pribadi memberikan nilai 4 dari 5. Dari segi visual, ilustrasi sampul yang sederhana namun mudah untuk dikenali bahwa novel ini adalah hasil karya Bang Tere dan dirasa telah mewakili definisi dari kata "Pergi" itu sendiri. Ceritanya menarik dan sukses membuat saya pribadi ikut larut dalam isi ceritanya. Terkhusus pada kisah lama Samad (Bapak Bujang) yang akhirnya terungkap. 

-oleh feviasari-

Comments

Popular posts from this blog

Kuliah sebagai Wadah Penggali Ilmu Pengetahuan

Membayangkan bagaimana merasakan panasnya bangku perkuliahan kini telah saya rasakan. Ada rasa bangga, haru, bersyukur, beban, semua rasa jadi satu saat pertama kali menduduki bangku perkuliahan. Penyesuaian pun pastilah hal yang wajib hukumnya jika kita memasuki tempat dan lingkungan yang baru. Jika ada yang bertanya apakah ada perbedaan antara saat mengenakan putih abu-abu dengan mengenakan pakaian bebas pantas? Tentu saja ada.  Harus lebih komunikatif, di bangku perkuliahan tidak ada bel berbunyi saat jam akan dimulai ataupun saat usai layaknya zaman SMA dulu dan lain sebagainya. Tetapi banyak pula kesamaannya. Diantaranya belajar dengan dibimbing oleh seorang pengajar dan pendidik yang disebut Dosen, Belajarnya mulai pagi sampai sore, tugas menumpuk, kegiatan organisasi dalam/luar kampus juga menunggu, dan masih banyak lagi yang sulit untuk dijabarkan satu per satu.  Yang namanya kuliah tetaplah sama seperti jenjang pendidikan sebelumnya yakni menuntut ilmu. Karena ilmu

Si Anak Cahaya, Karya Terbaru Tere Liye Rilis

Sebelum kita masuk ke bagian dua dari kegiatan bedah buku Tere Liye awal Desember lalu, sesuai janji saya akan sedikit memberikan spoiler tentang novel terbaru Tere Liye yang baru saja diluncurkan. - Desember 2018, novel terbaru Tere Liye rilis dengan judul Si Anak Cahaya. Si Anak Cahaya merupakan buku ke lima dari serial anak-anak Mamak. Jadi dengan keluarnya buku kelima sekaligus re-cover seluruh serial anak-anak Mamak dari buku satu sampai empat dan judul yang berubah pula. Si Anak Spesial, Burlian; Si Anak Pintar, Pukat; Si Anak Pemberani, Eliana; Si Anak Kuat, Amelia; Si Anak Cahaya, adalah cerita tentang Ibunya. Berbarengan dengan dirilisnya serial ini maka ke depan serial ini masih akan berlanjut. - Kembali ke dua novel yang akan dibahas yakni Tentang Kamu dan Rindu. Kedua buku ini bisa dikatakan mirip. Rindu bergenre sejarah. Sebelum dikirim penerbit, awalnya Rindu memiliki judul asli yaitu 12.000 kilometer. Diberi judul Rindu karena nanti kalau judulnya 12.000 kilo

7 Cara Pilih Tempat Magang yang 'klik' versi Mahasiswa Teknik Kimia

Lokasi: AKAMIGAS- Puslitbang Cepu Setelah kurang lebih satu semester vakum di dunia tulis menulis karena bingung cari topik yang sesuai buat kalian semua. Bisa dibilang tema kali ini bakalan lebih menjurus buat kalian yang ada di teknik kimia. Jujur saja kalo saya dulu juga sempat merasakan hal yang sama seperti kalian apalagi pada saat ditanya "ntar mau magang di mana buat semester depan? Sudah ada pegangan belum?" Atau mungkin "magang nya anak tekkim itu bagusnya dimana sih? Susah gak?" Nah, kali ini saya akan share tentang persiapan nyari tempat magang dan bagaimana pertimbangan buat masuk ke industri yang kalian inginkan. Ready? Let's begin!         1. Prioritas/Goal dalam melaksanakan Magang Ini hal mendasar sebelum kamu menghadapi magang. Untuk mahasiswa seperti saya yang menempuh pendidikan Strata 1 Terapan di institusi berbasis vokasi (Politeknik), sudah menjadi rahasia umum jika 70% nilai di semester 6 sepenuhnya