"Bisa kembali meletakkan jari-jari di depan keyboard notebook untuk satu postingan rasanya sangatlah menyenangkan dan bersyukur. Artinya, akan ada hal baru yang akan saya bagikan kepada teman-teman selaku pembacanya. Selamat datang di postingan pertama saya selama duduk di semester kedua dunia perkuliahan." - via -
Teknik Kimia:
kalau dulu saya sibuk mencari sumber-sumber yang terpercaya untuk dapat mendefinisikan arti dari jurusan teknik kimia yang saat ini saya jalani, mungkin apa yang akan saya bagi kali ini bisa membantu teman-teman dalam memahami arti "teknik" dan "kimia" agar lebih mudah untuk membayangkan.
Saat ini saya duduk di bangku semester dua salah satu perguruan tinggi khusus dibidang rekayasa (teknik) atau dikenal dengan sekolah vokasi dan berada di jurusan Teknik Kimia. Salah satu Program studi yang ada di jurusan saya yaitu Teknologi Kimia Industri. Sebelum masuk di jurusan ini, hal pertama yang paling saya ingat adalah "mengapa ingin masuk jurusan teknik kimia?". dan inilah jawaban saya:
1. saat sekolah menengah atas suka/ klop banget dengan mata pelajaran Kimia
Ya, mungkin tidak hanya saya saja yang berkata demikian. dasar-dasar kimia memang salah satu modal yang penting untuk lanjut ke jenjang berikutnya. Tapi faktanya:
![]() |
doc.pribadi |
"hanya menyukai mata pelajaran Kimia masih belum cukup untuk bisa menuntut ilmu di jurusan teknik kimia. karena apa? karena yang terpenting dalam teknik adalah modal berhitung kalian, guys. yaitu Matematika dan fisika. di jurusan ini kalian di bimbing oleh para dosen untuk dapat menyelesaikan persoalan kimia dengan cara matematika dan fisika."
So, jangan cuma suka dan cinta sama kimia ya, tapi yang lainnya juga.
2. Ingin merasakan bagaimana suasana saat melakukan suatu percobaan dalam laboratorium
it's so simple, memang. tapi inilah yang membuat saya ingin masuk jurusan teknik kimia. karena penasaran dengan suasana lab-nya. mengingat dulu waktu di SMA hanya bisa merasakan sedikit percobaan/demo dari guru mata pelajaran yang bersangkutan. dan karena kalau dilihat-lihat asik bisa menghasilkan suatu karya/penemuan dari satu ruangan yang isinya banyak cairan-cairan kimia (larutan) yang berwarna warni. Tapi faktanya:
![]() |
doc.pribadi |
"praktikum di lab memang menyenangkan kalau kamu sudah paham apa yang harus dan tidak harus kamu lakukan.''
selama dua semester ini saya alhamdulillah menikmati bagaimana menyenangkan dan mendebarkannya di dalam lab. kenapa? karena yang membuat mendebarkan itu saya dan teman-teman harus paham apa yang harus kami lakukan di dalam lab. kalau tidak tahu apa yang harus dilakukan, kami tidak bisa masuk lab. tujuannya bagus, agar nantinya saat di dalam lab tidak ada kesalahan yang menyebabkan kecelakaan kerja saat melakukan praktikum. tapi justru itulah yang membuat seru dan memberikan kesan yang benar-benar baru buat saya pribadi.
3. Dorongan dari Keluarga
Ini adalah salah satu jawaban yang paling sering saya dengar pada saat awal masuk kuliah. Ya, mungkin saja keluarga yang bersangkutan memang bekerja dalam bidang teknik kimia, sehingga Si anak harus mengikuti jejak keluarganya (orang tua khususnya). Kalau saya pribadi, tidak ada paksaan khusus dari keluarga. Dan untungnya keluarga mendukung atas apa yang saya pilih dan yang saya jalani sekarang.
4. Rekomendasi dari Orang Terdekat
Kakak saya adalah orang yang merekomendasikan saya agar dapat memilih jurusan teknik kimia. Awalnya saya kurang begitu paham dengan teknik kimia. Namun setelah saya searching di internet dan pengalaman yang sering kakak saya bagikan tentang teman-temannya yang menuntut ilmu di bidang ini membuat saya tertarik dan memilih teknik kimia.
5. Peluang Kerja
Di Kalimantan, Kalimantan Timur khususnya, perusahaan minyak dan gas (migas) adalah salah satu incaran terbesar para sarjana muda di tanah kelahirannya sendiri. Walaupun akhir-akhir ini dunia pertambangan sedang kurang stabil, tetapi saya yakin masih banyak bahan lain yang dapat diolah menjadi produk yang punya nilai jual, khususnya dibidang engineer.
Semua bidang keilmuan punya potensi kerja masing-masing. Tergantung dari sisi mana kita melihatnya. Sebelum melihat potensi kerja dari bidang engineer, awalnya saya sering berganti-ganti bidang keilmuan yang ingin saya pelajari, seperti:
Seni dan Hiburan
Saat SMP, karena sering bertemu dengan perlajaran berbau seni seperti tari dan lukis membuat saya ingin dapat menciptakan pekerjaan di bidang ini. Contohnya seperti managemen/sanggar tari
Novelis
Di Kalimantan jarang sekali ada profesi ini. Berhubung saya juga hobi dalam mambaca dan menulis cerita pendek dan sebagainya sehingga saya dulu sempat berpikiran untuk dapat menjadi seorang novelis, minimal di tingkat regional, lalu nasional, dan go internasional. Kemudian keinginan saya berganti lagi menjadi
Broadcasting
Kecintaan dan hobi saya dengan majalah dinding (mading) lah yang membuat saya sempat ingin menjadi seorang reporter. Apalagi saat ini bidang yang satu ini tidak dipandang sebelah mata dan telah memberikan pengaruh yang besar di berbagai bidang seperti sosial, ekonomi, hiburan, dan lain-lain. Hingga saat ini pun saya masih aktif dalam kegitan yang berhubungan dengan broadcasting yang ada di kampus.
Teknologi Informasi (TI)
Dunia teknik mulai saya kagumi sejak saya senang dengan TI. Sejak dulu saya punya cita-cita untuk dapat bekerja di bidang IT (Information of Technology). Hingga saat ini saya masih tertarik dengan bidang IT. Sayangnya, dulu keluarga saya kurang begitu mendukung saat saya berniat untuk melanjutkan studi di bidang ini.
Awalnya sedikit kecewa, tapi ada hal lain yang dapat saya jadikan pelajaran. Mungkin karena saya sudah terlalu banyak āingin tahuā dan āsok tahuā dengan IT, jadi keluarga berpikir sudah terlalu banyak orang yang telah mahir dengan bidang ini secara otodidak, seperti saya contohnya. Hehehe...
Saya merasa bersyukur karena dari ketertarikan saya dengan IT membuat saya dapat mengenal bidang rekayasa lain seperti Teknik Kimia. Sampai saat ini pun saya masih rajin belajar tentang IT dari orang-orang yang memang lebih ahli di bidang ini dan juga dari teman-teman.
Dari semua bidang yang saya sebutkan tadi, tentu semuanya punya peluang kerja yang sama besarnya. Semua itu kembali pada diri kita sendiri, dari sisi mana kita ingin berkontribusi untuk memajukan Negara ini. Dan dari saya pribadi, setelah melalui dua semester di jurusan Teknik Kimia yang dapat saya share kepada kalian semua adalah saya ingin memajukan Indonesia melalui bidang ini. Dengan meluluskan generasi muda sebgai engineer sehingga kita dapat memanfaatkan, mengolah dan memelihara sumber daya alam (SDA) yang ada di tanah air kita, oleh kita, dan untuk kita.
Setelah dua semester di teknik kimia, banyak hal baru yang saya pelajari dan saya dapatkan baik dalam pendidikan secara formal maupun informal. Seperti pemahaman tentang peluang kerja itu tadi dan juga dari dari ilmu yang sesungguhnya, khususnya ilmu kimia.
Terlepas dari besar kecilnya potensi kerja, menuntut ilmu adalah sebuah keharusan untuk seluruh manusia yang ada di muka bumi ini. Karena ilmu yang bermanfaat dapat menjadi bekal di hari tua nanti. Kalau masuk jurusan Teknik Kimia yang harus diingat yaitu kita boleh mengejar nilai yang setinggi-tingginya, mendapat IP se-perfect mungkin, walaupun saya tau kalau dapat IP bagus itu sangatlah sulit. Asalkan, kita tidak terlena dengan sesuatu yang ada di depan mata dan tidak melupakan tujuan awal kita menuntut ilmu yaitu memahami dan menerapkan ilmu yang telah kita dapatkan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat. So, segala sesuatunya harus seimbang ya.
some picture from google.com
Setuju banget sama point pertama
ReplyDelete