Skip to main content

Menjadi Perempuan Indonesia yang Mampu Bersaing dan Berprestasi



Di era globalisasi, hampir segala sesuatunya berpangku tangan pada tenaga pria. Namun beda halnya dengan pola edukasi dan dunia keteknikan di Indonesia. Tak hanya pria, perempuan sebagai sosok yang selama ini dianggap kurang bisa berkompetisi dalam pendidikan dan dunia kerja bidang keteknikan justru tidak boleh dipandang sebelah mata. Maraknya sosok mahasiswa berprestasi dari kaum perempuan serta terdapat sosok perempuan yang bekerja bidang Teknik menjadi beberapa contoh perempuan yang mampu berkompetisi dan memiliki peran penting sesuai dengan bidang keahliannya.
Saya pribadi sebagai mahasiswa yang juga sedang menempuh pendidikan bidang Keteknikan menjadikan contoh dan bukti bahwa masih tingginya minat perempuan untuk dapat turut serta bersaing dalam mengenyam pendidikan serta mempersiapkan diri dalam bekerja di bidang teknik. Saya beserta rekan yang saat ini sedang menempuh pendidikan vokasi bidang teknik dan menjalani program magang di salah satu industri merasakan suatu kebanggaan tersendiri karena dapat ikut serta menjadi bagian dari pekerja-pekerja hebat di mana semua pekerjanya adalah pria. Meskipun dari segi tenaga perempuan masih kalah tanggap dibanding pria, namun dalam hal keilmuan kaum Hawa tidak boleh dianggap remeh. 
dokumen pribadi

Moderenisasi menjadi salah satu alasan mangapa perempuan tidak boleh tertinggal dengan pria dalam hal pendidikan dan pekerjaan. Kesulitan yang kerap kali saya beserta rekan alami saat memasuki wilayah kerja yang didominasi oleh pria ini menjadi suatu pemberi motivasi tersendiri untuk dapat maju dan bekerjasama dengan karyawan lainnya. Sayangnya, di Indonesia ketertarikan di bidang pendidikan teknik dan pekerjaan bidang teknik tidak dibarengi dengan jumlah lowongan pekerjaan di mana masih memprioritaskan kaum pria.
dokumen pribadi
Perlu adanya pemerataan standar kualitas keilmuan yang adil tanpa harus mengelompokkannya ke dalam bentuk jenis kelamin. Tidak salah untuk menjadi perempuan yang menuntut ilmu di bidang Teknik ataupun menjadi sosok wanita karir yang bekerja bukan hanya bekerja di rumah untuk keluarga tetapi juga bekerja di perusahaan atau instansi keteknikan. Hal ini menjadikan perempuan seperti mendapatakan suatu kehormatan dan pengakuan dalam menuntut ilmu dan pekerjaan bidang teknik.
Harapan ke depannya agar seluruh perempuan di Indonesia dapat diakui prestasinya di bidang akademik dan mendapat tempat sesuai dengan keahliannya seperti perempuan yang memiliki riwayat pendidikan bidang teknik melanjutkan untuk bekerja di bidang teknik pula. Dengan demikian, seluruh perempuan di Indonesia dapat berkompetisi di tanah kelahirannya sendiri untuk kemajuan pribadi wanita yang lebih baik dan mandiri. 
-hanifati feviasari-

Comments

Popular posts from this blog

Kuliah sebagai Wadah Penggali Ilmu Pengetahuan

Membayangkan bagaimana merasakan panasnya bangku perkuliahan kini telah saya rasakan. Ada rasa bangga, haru, bersyukur, beban, semua rasa jadi satu saat pertama kali menduduki bangku perkuliahan. Penyesuaian pun pastilah hal yang wajib hukumnya jika kita memasuki tempat dan lingkungan yang baru. Jika ada yang bertanya apakah ada perbedaan antara saat mengenakan putih abu-abu dengan mengenakan pakaian bebas pantas? Tentu saja ada.  Harus lebih komunikatif, di bangku perkuliahan tidak ada bel berbunyi saat jam akan dimulai ataupun saat usai layaknya zaman SMA dulu dan lain sebagainya. Tetapi banyak pula kesamaannya. Diantaranya belajar dengan dibimbing oleh seorang pengajar dan pendidik yang disebut Dosen, Belajarnya mulai pagi sampai sore, tugas menumpuk, kegiatan organisasi dalam/luar kampus juga menunggu, dan masih banyak lagi yang sulit untuk dijabarkan satu per satu.  Yang namanya kuliah tetaplah sama seperti jenjang pendidikan sebelumnya yakni menuntut ilmu. Kar...

Si Anak Cahaya, Karya Terbaru Tere Liye Rilis

Sebelum kita masuk ke bagian dua dari kegiatan bedah buku Tere Liye awal Desember lalu, sesuai janji saya akan sedikit memberikan spoiler tentang novel terbaru Tere Liye yang baru saja diluncurkan. - Desember 2018, novel terbaru Tere Liye rilis dengan judul Si Anak Cahaya. Si Anak Cahaya merupakan buku ke lima dari serial anak-anak Mamak. Jadi dengan keluarnya buku kelima sekaligus re-cover seluruh serial anak-anak Mamak dari buku satu sampai empat dan judul yang berubah pula. Si Anak Spesial, Burlian; Si Anak Pintar, Pukat; Si Anak Pemberani, Eliana; Si Anak Kuat, Amelia; Si Anak Cahaya, adalah cerita tentang Ibunya. Berbarengan dengan dirilisnya serial ini maka ke depan serial ini masih akan berlanjut. - Kembali ke dua novel yang akan dibahas yakni Tentang Kamu dan Rindu. Kedua buku ini bisa dikatakan mirip. Rindu bergenre sejarah. Sebelum dikirim penerbit, awalnya Rindu memiliki judul asli yaitu 12.000 kilometer. Diberi judul Rindu karena nanti kalau judulnya 12.000 kilo...

7 Cara Pilih Tempat Magang yang 'klik' versi Mahasiswa Teknik Kimia

Lokasi: AKAMIGAS- Puslitbang Cepu Setelah kurang lebih satu semester vakum di dunia tulis menulis karena bingung cari topik yang sesuai buat kalian semua. Bisa dibilang tema kali ini bakalan lebih menjurus buat kalian yang ada di teknik kimia. Jujur saja kalo saya dulu juga sempat merasakan hal yang sama seperti kalian apalagi pada saat ditanya "ntar mau magang di mana buat semester depan? Sudah ada pegangan belum?" Atau mungkin "magang nya anak tekkim itu bagusnya dimana sih? Susah gak?" Nah, kali ini saya akan share tentang persiapan nyari tempat magang dan bagaimana pertimbangan buat masuk ke industri yang kalian inginkan. Ready? Let's begin!         1. Prioritas/Goal dalam melaksanakan Magang Ini hal mendasar sebelum kamu menghadapi magang. Untuk mahasiswa seperti saya yang menempuh pendidikan Strata 1 Terapan di institusi berbasis vokasi (Politeknik), sudah menjadi rahasia umum jika 70% nilai di semester 6 sepenuhnya...