Skip to main content

Tere Liye Bongkar Rahasia di balik Tentang Kamu dan Rindu @Pusdima Fair 2018


Setelah 2016 lalu saya bertemu Tere Liye di Balikpapan saat peluncuran novel bertajuk Matahari, Alhamdulillah tepat 2 Desember 2018 menjadi kali kedua saya untuk dapat bertemu lagi dengan penulis kenamaan yang sukses berkat Daun yang Jatuh Tak pernah Membenci Angin. Bedanya kali ini bertempat di Samarinda.
Bagi teman-teman yang belum sempat melihat langsung bagaimana Tere Liye membagi rahasia di balik suksesnya dua novel andalannya yaitu Tentang Kamu dan Rindu. Eits, donā€™t need to worry guys. Kali ini saya akan merangkumnya untuk kalian semua.
-

Pukul 07.30 WITA Gedung Olah Bebaya Kantor Gubernur Kalimantan Timur tengah dipenuhi peserta Seminar Bedah Buku Tere Liye sekaligus membuka acara Pusdima Fair Polnes 2018. Walaupun ini bukan merupakan kali pertama bagi penulis serial fantasi Bumi tersebut menginjakkan kaki di Samarinda, namun antusias penggiat literasi tampak tak ada habisnya. 
Pagi itu, Bang Tere ā€“begitu Ia akrab disapa, dengan busana casualnya ā€“kaos polos merah muda dan hoddie abu, Ia mulai melangkah ke arah panggung sembari menyapa seluruh peserta seminar. Tepuk tangan seakan tak henti memenuhi seisi ruangan gedung olah bebaya sesaat kehadirannya di tengah kami. 

 
Seminar Bedah Buku bersama Tere Liye, Pusdima Fair 2018

Beberapa menit pertama, satu hal terlintas dipikiran saya saat itu. Ada yang beda dengan Bang Tere. Jika dua tahun lalu Ia selalu membuat kesepakatan awal dengan audience untuk tidak mengabadikan wajahnya melalui bidikan foto, kali ini justru Bang Tere tidak membuat kesepakatan tersebut bahkan terlihat lebih santai saat beberapa smartphone mengarah ke wajahnya saat seminar berlangsung.
Yah mungkin saja Ia tidak menolak karena wajahnya sudah terlanjur terpampang dengan jelas di tiket dan backdrop panggung. Kalau ini sih cuma tanggapan pribadi aja ya. Heheheā€¦.

Oke, kita lanjut.

Tere Liye mulai bercerita mengenai perjalanan singkatnya dalam dunia literasi. Tahun demi tahun, satu persatu novel yang ia terbitkan pun dikisahkan bak dongeng melayu dengan suara khas beliau. 

ā€œā€¦ 2009, saya memutuskan untuk membuat novel dengan genre yang berbeda.ā€ 

Itulah awal mula Bang Tere tenar dengan karyanya yang berjudul Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin.

Alasan sederhana dibalik keputusan untuk beralih ke genre yang berbeda yaitu ia ingin tidak hanya fokus dalam satu genre saja. Ia ingin karya nya bisa dinikmati seluruh kalangan sesuai dengan masanya. Sesuai dengan usianya. Sehingga tidak ada alasan bagi kita semua sebagai penikmat untuk tidak bisa ā€“apalagi tidak ingin membaca.

Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin menjadi titik balik seorang Tere Liye dalam mengasah lebih lanjut kisah kisah fiksi nya dalam berbagai genre. Mulai dari Hafalan Sholat Delisa, Serial Anak-anak Mamak (Burlian, Pukat, Eliana dan Amelia), genre action (Negeri Para Bedebah, Negeri Di Ujung Tanduk), hingga fantasi remaja yakni Serial Bumi (Bumi, Bulan, Matahari, Bintang, Ceros dan Batozar, Komet).

Menurut Bang Tere, Serial fantasi remaja muncul dikarenakan kekhawatiran Bang Tere terhadap kurangnya jumlah bacaan dalam negeri yang sesuai untuk remaja. Faktanya sampai saat ini pun jika kita berbicara seputar kisah fantasi, pasti yang ada di benak kita dan remaja masa kini adalah Iron Man, Batman, Spiderman dan kawan-kawannya. Untuk itu harapan beliau sangat sederhana, beliau ingin menciptakan tokoh lokal yang jiwa petualang-nya sudah dapat dirasakan hanya dengan membaca. Bukan dengan bantuan efek musik layaknya film di bioskop.

Tahun 2014, Bang Tere merilis novel berjudul Rindu. Rindu adalah novel dengan genre yang unik dan tergolong serius bagi Bang Tere dikarenakan Rindu merupakan novel bergenre sejarah pertama miliknya. Butuh riset mendalam dalam proses penyusunan konsep ceritanya.
2015, Serial Pulang hadir. Kali ini Bang Tere mengakui banyak pembaca yang komplain dengan yang satu ini. Hal ini tidak dapat dipungkiri oleh Bang Tere karena isi ceritanya dari awal sampai akhir hanya berantem aja. Ditahun yang sama, ia merilis Hujan. Lagi lagi genre yang berbeda menjadi motivasi baginya untuk meluncurkan karya baru. Genre science-fiction bercampur romance kali ini ia suguhkan.

Novel andalan lainnya berjudul Tentang Kamu dirilis pada tahun 2016. Novel ini bisa dibilang termasuk novel yang digarap berdasarkan pengalaman pribadi Bang Tere karena Tentang Kamu tercipta saat ia kehilangan sosok yang disayangi yakni Sang Ibunda.


-Akhir dari Bagian 1-

Fakta dua novel andalannya yakni Rindu dan Tentang Kamu serta SPOILER dari Bang Tere tentang karya terbarunya yang akan rilis 2019 nanti akan dibahas lebih lanjut di BAGIAN 2 ya. Bagian 2 akan segera di posting dalam waktu dekat*

Sekian.
Salam Literasi

*dirangkum oleh Feviasari saat Seminar Nasional Bedah Buku, Pusdima Fair 2018

Comments

Popular posts from this blog

Kuliah sebagai Wadah Penggali Ilmu Pengetahuan

Membayangkan bagaimana merasakan panasnya bangku perkuliahan kini telah saya rasakan. Ada rasa bangga, haru, bersyukur, beban, semua rasa jadi satu saat pertama kali menduduki bangku perkuliahan. Penyesuaian pun pastilah hal yang wajib hukumnya jika kita memasuki tempat dan lingkungan yang baru. Jika ada yang bertanya apakah ada perbedaan antara saat mengenakan putih abu-abu dengan mengenakan pakaian bebas pantas? Tentu saja ada.  Harus lebih komunikatif, di bangku perkuliahan tidak ada bel berbunyi saat jam akan dimulai ataupun saat usai layaknya zaman SMA dulu dan lain sebagainya. Tetapi banyak pula kesamaannya. Diantaranya belajar dengan dibimbing oleh seorang pengajar dan pendidik yang disebut Dosen, Belajarnya mulai pagi sampai sore, tugas menumpuk, kegiatan organisasi dalam/luar kampus juga menunggu, dan masih banyak lagi yang sulit untuk dijabarkan satu per satu.  Yang namanya kuliah tetaplah sama seperti jenjang pendidikan sebelumnya yakni menuntut ilmu. Kar...

Si Anak Cahaya, Karya Terbaru Tere Liye Rilis

Sebelum kita masuk ke bagian dua dari kegiatan bedah buku Tere Liye awal Desember lalu, sesuai janji saya akan sedikit memberikan spoiler tentang novel terbaru Tere Liye yang baru saja diluncurkan. - Desember 2018, novel terbaru Tere Liye rilis dengan judul Si Anak Cahaya. Si Anak Cahaya merupakan buku ke lima dari serial anak-anak Mamak. Jadi dengan keluarnya buku kelima sekaligus re-cover seluruh serial anak-anak Mamak dari buku satu sampai empat dan judul yang berubah pula. Si Anak Spesial, Burlian; Si Anak Pintar, Pukat; Si Anak Pemberani, Eliana; Si Anak Kuat, Amelia; Si Anak Cahaya, adalah cerita tentang Ibunya. Berbarengan dengan dirilisnya serial ini maka ke depan serial ini masih akan berlanjut. - Kembali ke dua novel yang akan dibahas yakni Tentang Kamu dan Rindu. Kedua buku ini bisa dikatakan mirip. Rindu bergenre sejarah. Sebelum dikirim penerbit, awalnya Rindu memiliki judul asli yaitu 12.000 kilometer. Diberi judul Rindu karena nanti kalau judulnya 12.000 kilo...

7 Cara Pilih Tempat Magang yang 'klik' versi Mahasiswa Teknik Kimia

Lokasi: AKAMIGAS- Puslitbang Cepu Setelah kurang lebih satu semester vakum di dunia tulis menulis karena bingung cari topik yang sesuai buat kalian semua. Bisa dibilang tema kali ini bakalan lebih menjurus buat kalian yang ada di teknik kimia. Jujur saja kalo saya dulu juga sempat merasakan hal yang sama seperti kalian apalagi pada saat ditanya "ntar mau magang di mana buat semester depan? Sudah ada pegangan belum?" Atau mungkin "magang nya anak tekkim itu bagusnya dimana sih? Susah gak?" Nah, kali ini saya akan share tentang persiapan nyari tempat magang dan bagaimana pertimbangan buat masuk ke industri yang kalian inginkan. Ready? Let's begin!         1. Prioritas/Goal dalam melaksanakan Magang Ini hal mendasar sebelum kamu menghadapi magang. Untuk mahasiswa seperti saya yang menempuh pendidikan Strata 1 Terapan di institusi berbasis vokasi (Politeknik), sudah menjadi rahasia umum jika 70% nilai di semester 6 sepenuhnya...